Tips Memilih Plugin yang Tepat untuk Website WordPress
Tips Memilih Plugin yang Tepat untuk Website WordPress sangatlah penting untuk anda ketahui sebelum membuat website bisnis anda. Karena WordPress adalah salah satu platform Content Management System (CMS) paling populer di dunia, digunakan oleh jutaan situs web dari berbagai jenis, mulai dari blog pribadi hingga situs e-commerce besar. Salah satu alasan utama popularitas WordPress adalah fleksibilitasnya, yang sebagian besar didukung oleh ribuan plugin yang tersedia. Plugin memungkinkan pengguna WordPress untuk menambahkan fitur dan fungsi khusus ke situs web mereka tanpa perlu menulis kode. Namun, dengan begitu banyak pilihan plugin yang tersedia, memilih yang tepat untuk kebutuhan Anda bisa menjadi tantangan.
Artikel ini akan memberikan panduan lengkap tentang bagaimana memilih plugin yang tepat untuk website WordPress Anda, memastikan bahwa Anda dapat memaksimalkan kinerja, keamanan, dan fungsionalitas situs web Anda.
1. Mengapa Memilih Plugin yang Tepat Itu Penting
Sebelum kita membahas cara memilih plugin, penting untuk memahami mengapa pemilihan plugin yang tepat sangat penting.
Dampak Plugin terhadap Kinerja Website
- Kecepatan Loading Halaman: Setiap plugin yang Anda tambahkan ke situs WordPress Anda dapat mempengaruhi kecepatan loading halaman. Plugin yang tidak dioptimalkan dengan baik atau yang memuat banyak skrip dan gaya tambahan dapat memperlambat situs Anda, yang berdampak negatif pada pengalaman pengguna dan peringkat SEO.
- Penggunaan Sumber Daya Server: Plugin yang memerlukan banyak sumber daya server dapat menyebabkan situs Anda menjadi lambat, terutama jika Anda menggunakan shared hosting atau hosting dengan sumber daya terbatas. Plugin yang berat dapat menyebabkan lonjakan penggunaan CPU dan RAM, yang dapat menyebabkan masalah kinerja atau bahkan downtime.
Pengaruh Plugin terhadap Keamanan Situs
- Vulnerabilitas Keamanan: Tidak semua plugin diciptakan sama dalam hal keamanan. Beberapa plugin mungkin memiliki celah keamanan yang dapat dimanfaatkan oleh hacker untuk mengakses atau merusak situs Anda. Memilih plugin yang tidak diperbarui secara rutin atau yang berasal dari sumber yang tidak tepercaya dapat membuat situs Anda rentan terhadap serangan.
- Konflik dengan Plugin Lain: Menginstal terlalu banyak plugin atau plugin yang tidak kompatibel satu sama lain dapat menyebabkan konflik yang berpotensi menyebabkan masalah keamanan atau fungsionalitas pada situs Anda.
Kemudahan Penggunaan dan Dukungan
- Antarmuka Pengguna: Plugin yang memiliki antarmuka pengguna yang rumit atau tidak intuitif dapat mempersulit manajemen situs web Anda. Plugin yang mudah digunakan akan menghemat waktu dan memudahkan Anda dalam mengelola situs.
- Dukungan dan Pembaruan: Plugin yang tidak lagi didukung atau diperbarui oleh pengembang dapat menjadi masalah. Plugin yang diperbarui secara teratur tidak hanya menambahkan fitur baru tetapi juga memperbaiki bug dan meningkatkan keamanan.
Dengan memahami dampak plugin terhadap kinerja, keamanan, dan kemudahan penggunaan situs WordPress Anda, Anda akan lebih siap untuk membuat keputusan yang tepat saat memilih plugin.
2. Menentukan Kebutuhan Plugin Anda
Langkah pertama dalam memilih plugin yang tepat adalah menentukan kebutuhan spesifik situs web Anda.
Mengidentifikasi Fitur yang Dibutuhkan
- Fungsi Inti vs. Tambahan: Tentukan fitur apa saja yang benar-benar diperlukan untuk situs web Anda. Misalnya, jika Anda menjalankan toko online, Anda mungkin memerlukan plugin e-commerce seperti WooCommerce. Namun, Anda mungkin tidak memerlukan plugin untuk fitur tambahan seperti animasi atau popup jika itu bukan prioritas utama.
- Menentukan Tujuan Situs: Pikirkan tentang tujuan utama situs web Anda dan bagaimana plugin dapat membantu mencapainya. Misalnya, jika Anda ingin meningkatkan SEO, Anda memerlukan plugin seperti Yoast SEO. Jika Anda fokus pada keamanan, plugin seperti Wordfence Security bisa menjadi pilihan.
Membuat Daftar Prioritas Plugin
- Fitur Esensial: Buat daftar plugin yang menyediakan fitur esensial yang tidak bisa ditawar untuk situs web Anda. Ini termasuk plugin untuk keamanan, SEO, cadangan, dan kinerja.
- Fitur Pendukung: Identifikasi plugin yang mendukung fitur esensial tetapi tidak sepenting fitur inti. Ini bisa termasuk plugin untuk formulir kontak, integrasi media sosial, atau optimasi gambar.
- Fitur Tambahan: Fitur tambahan adalah plugin yang menyempurnakan pengalaman pengguna tetapi tidak kritis untuk operasi situs. Misalnya, plugin untuk menambahkan testimonial, kalender acara, atau live chat.
Evaluasi Kebutuhan Plugin Berdasarkan Jenis Situs
- Blog atau Situs Konten: Untuk situs yang berfokus pada konten, plugin seperti editor visual, optimasi SEO, dan plugin media sosial sangat penting. Anda juga mungkin memerlukan plugin untuk menangani komentar dan spam.
- Situs E-commerce: Situs e-commerce memerlukan plugin untuk manajemen produk, gateway pembayaran, pengiriman, dan integrasi dengan layanan pihak ketiga seperti Google Analytics atau CRM.
- Situs Non-Profit: Organisasi non-profit mungkin memerlukan plugin untuk penggalangan dana, integrasi dengan media sosial, dan manajemen sukarelawan.
- Situs Portofolio: Situs yang menampilkan portofolio atau karya kreatif mungkin memerlukan plugin untuk galeri gambar, slider, dan fitur tampilan yang menarik.
Dengan menentukan kebutuhan spesifik situs Anda, Anda dapat lebih mudah menyaring plugin yang paling relevan dan bermanfaat.
3. Melakukan Penelitian Sebelum Memilih Plugin
Setelah Anda menentukan kebutuhan situs Anda, langkah berikutnya adalah melakukan penelitian untuk menemukan plugin yang paling sesuai.
Mencari Plugin di Direktori Resmi WordPress
- Direktori Plugin WordPress: Tempat terbaik untuk memulai pencarian plugin adalah di direktori plugin resmi WordPress. Plugin yang tersedia di sini telah melalui proses pemeriksaan oleh tim WordPress, yang berarti mereka umumnya aman dan sesuai dengan standar.
- Menggunakan Fitur Filter: WordPress menyediakan berbagai filter yang dapat membantu Anda menyaring plugin berdasarkan popularitas, rating, atau tanggal pembaruan terakhir. Ini membantu Anda menemukan plugin yang tidak hanya populer tetapi juga diperbarui secara rutin.
- Membaca Deskripsi Plugin: Luangkan waktu untuk membaca deskripsi plugin secara menyeluruh. Perhatikan apakah fitur yang disebutkan sesuai dengan kebutuhan Anda dan apakah plugin menawarkan dokumentasi yang jelas dan lengkap.
Membaca Ulasan dan Rating Pengguna
- Rating Bintang: Perhatikan rating bintang yang diberikan oleh pengguna lain. Plugin dengan rating tinggi (biasanya 4 bintang ke atas) cenderung lebih dapat diandalkan dan berkualitas.
- Ulasan Pengguna: Selain rating, baca ulasan pengguna untuk mendapatkan gambaran tentang pengalaman mereka dengan plugin tersebut. Perhatikan ulasan yang menyoroti kelebihan dan kekurangan plugin, terutama terkait dengan kinerja, dukungan, dan kemudahan penggunaan.
- Masalah yang Dilaporkan: Ulasan juga dapat mengungkapkan masalah yang dilaporkan pengguna lain, seperti bug atau konflik dengan plugin lain. Ini penting untuk diketahui sebelum Anda menginstal plugin tersebut di situs Anda.
Memeriksa Frekuensi Pembaruan Plugin
- Tanggal Pembaruan Terakhir: Plugin yang tidak diperbarui dalam waktu lama mungkin tidak kompatibel dengan versi terbaru WordPress, atau lebih buruk lagi, mungkin rentan terhadap masalah keamanan. Pastikan plugin diperbarui secara rutin, idealnya dalam beberapa bulan terakhir.
- Catatan Pembaruan: Periksa catatan pembaruan (changelog) untuk melihat apa saja yang telah diperbaiki atau ditambahkan dalam pembaruan terbaru. Ini memberi Anda gambaran tentang apakah pengembang secara aktif memperbaiki bug dan menambahkan fitur baru.
- Kompatibilitas dengan Versi WordPress: Pastikan plugin kompatibel dengan versi WordPress yang Anda gunakan. Jika plugin tidak kompatibel, itu bisa menyebabkan masalah fungsionalitas atau keamanan di situs Anda.
Mencari Rekomendasi dari Sumber Tepercaya
- Blog dan Forum WordPress: Banyak blog dan forum WordPress yang menyediakan ulasan dan rekomendasi plugin. Sumber-sumber ini sering kali menawarkan wawasan yang mendalam tentang plugin terbaik untuk kebutuhan tertentu.
- Komunitas WordPress: Berinteraksi dengan komunitas WordPress, baik melalui grup Facebook, Reddit, atau forum resmi WordPress, dapat membantu Anda mendapatkan rekomendasi plugin dari pengguna lain yang telah memiliki pengalaman langsung.
- Studi Kasus dan Testimoni: Mencari studi kasus atau testimoni dari situs yang memiliki kebutuhan serupa dengan Anda dapat membantu dalam memilih plugin yang telah terbukti efektif dalam situasi yang mirip.
Dengan melakukan penelitian yang cermat, Anda dapat menemukan plugin yang tidak hanya memenuhi kebutuhan Anda tetapi juga dapat diandalkan dan didukung dengan baik oleh pengembangnya.
4. Mempertimbangkan Kualitas Pengembang Plugin
Selain fitur dan ulasan, penting juga untuk mempertimbangkan kualitas pengembang plugin itu sendiri. Pengembang yang berdedikasi dan berpengalaman cenderung menghasilkan plugin yang lebih stabil dan mendapatkan dukungan yang lebih baik.
Mengidentifikasi Pengembang Reputasi Baik
- Profil Pengembang di Direktori WordPress: Lihat profil pengembang di direktori WordPress. Pengembang yang telah menghasilkan beberapa plugin dengan rating tinggi biasanya memiliki reputasi baik. Periksa jumlah unduhan dan jumlah plugin yang telah mereka buat untuk mengukur pengalaman dan kredibilitas mereka.
- Ulasan Pengembang: Selain ulasan tentang plugin tertentu, Anda juga bisa mencari ulasan yang menyebutkan pengembang secara spesifik. Pengembang yang mendapat banyak ulasan positif kemungkinan besar dapat diandalkan.
- Portofolio Pengembang: Beberapa pengembang memiliki situs web atau portofolio di mana mereka menampilkan plugin lain yang telah mereka buat. Ini dapat memberi Anda gambaran tentang kualitas dan konsistensi pekerjaan mereka.
Menilai Dukungan yang Diberikan
- Dukungan Pelanggan: Plugin yang baik harus dilengkapi dengan dukungan pelanggan yang responsif. Periksa apakah pengembang menyediakan forum dukungan, sistem tiket, atau bahkan dukungan melalui email. Lihat juga bagaimana mereka menanggapi pertanyaan dan masalah pengguna di forum WordPress.
- Dokumentasi dan Tutorial: Plugin yang didukung dengan baik biasanya memiliki dokumentasi yang lengkap, termasuk tutorial video atau panduan langkah-demi-langkah. Dokumentasi yang baik memudahkan Anda untuk menginstal dan mengonfigurasi plugin tanpa kesulitan.
- Pembaharuan dan Peningkatan: Pengembang yang berdedikasi biasanya terus memperbarui plugin mereka dengan fitur baru, peningkatan keamanan, dan perbaikan bug. Periksa apakah pengembang memiliki catatan yang baik dalam memperbarui plugin mereka secara rutin.
Memeriksa Kebijakan Lisensi dan Biaya
- Plugin Gratis vs. Premium: Banyak plugin WordPress yang tersedia secara gratis, tetapi ada juga plugin premium yang menawarkan fitur lebih lengkap dan dukungan lebih baik. Pertimbangkan apakah fitur tambahan dalam versi premium sepadan dengan biaya yang harus dibayar.
- Kebijakan Lisensi: Jika Anda membeli plugin premium, pastikan untuk memeriksa kebijakan lisensi. Beberapa plugin memerlukan pembaruan lisensi tahunan, sementara yang lain mungkin menawarkan pembaruan seumur hidup. Pilih yang paling sesuai dengan kebutuhan dan anggaran Anda.
- Garansi dan Kebijakan Pengembalian: Periksa apakah pengembang menawarkan garansi uang kembali jika plugin tidak memenuhi harapan Anda. Ini memberi Anda perlindungan tambahan jika plugin ternyata tidak cocok untuk situs Anda.
Dengan mempertimbangkan kualitas pengembang plugin, Anda dapat memastikan bahwa plugin yang Anda pilih akan mendapatkan dukungan yang baik dan tetap relevan di masa mendatang.
5. Menguji Plugin Sebelum Implementasi Penuh
Sebelum mengimplementasikan plugin secara penuh di situs WordPress Anda, penting untuk mengujinya terlebih dahulu untuk memastikan bahwa plugin tersebut berfungsi dengan baik dan tidak menyebabkan masalah.
Menggunakan Lingkungan Pengujian (Staging Site)
- Apa Itu Staging Site?: Staging site adalah salinan dari situs web Anda yang digunakan untuk pengujian. Ini memungkinkan Anda untuk menginstal dan menguji plugin baru tanpa mempengaruhi situs live Anda.
- Cara Membuat Staging Site: Banyak penyedia hosting menawarkan fasilitas staging site sebagai bagian dari paket mereka. Anda juga bisa menggunakan plugin seperti WP Staging atau Duplicator untuk membuat staging site.
- Manfaat Menggunakan Staging Site: Menggunakan staging site mengurangi risiko plugin yang tidak kompatibel atau bermasalah menyebabkan situs live Anda tidak berfungsi. Anda dapat dengan aman menguji plugin baru dan melihat bagaimana mereka berinteraksi dengan situs Anda sebelum mengaktifkannya secara penuh.
Melakukan Pengujian Kinerja
- Pengujian Kecepatan: Setelah menginstal plugin, lakukan pengujian kecepatan untuk melihat apakah plugin tersebut mempengaruhi waktu loading halaman. Anda bisa menggunakan alat seperti GTmetrix atau Pingdom untuk mengukur kecepatan situs sebelum dan sesudah menginstal plugin.
- Pengujian Kompatibilitas: Pastikan plugin baru tidak menyebabkan konflik dengan plugin lain atau tema yang Anda gunakan. Periksa fungsionalitas utama situs Anda untuk memastikan semuanya bekerja dengan baik setelah plugin diaktifkan.
- Pengujian Fungsi Plugin: Uji semua fitur yang ditawarkan oleh plugin untuk memastikan bahwa mereka berfungsi sebagaimana mestinya. Misalnya, jika Anda menginstal plugin formulir kontak, pastikan bahwa formulir tersebut dapat mengirim email dengan benar.
Memeriksa Log Kesalahan
- Error Logs: Periksa log kesalahan (error logs) untuk melihat apakah ada masalah yang muncul setelah menginstal plugin baru. Log kesalahan dapat ditemukan di cPanel atau melalui plugin seperti WP Debugging.
- Debugging Mode: WordPress memiliki mode debugging yang dapat diaktifkan untuk membantu mengidentifikasi masalah yang disebabkan oleh plugin. Anda dapat mengaktifkan debugging dengan menambahkan kode tertentu ke dalam file wp-config.php.
Melakukan Backup Sebelum Pengujian
- Backup Situs: Selalu lakukan backup penuh sebelum menginstal atau menguji plugin baru. Jika ada masalah yang tidak terduga, Anda dapat dengan mudah mengembalikan situs ke keadaan sebelumnya.
- Plugin Backup: Gunakan plugin backup seperti UpdraftPlus atau BackupBuddy untuk membuat cadangan situs Anda secara otomatis. Ini memberikan lapisan keamanan tambahan saat menguji plugin baru.
Dengan melakukan pengujian menyeluruh sebelum mengimplementasikan plugin di situs live, Anda dapat meminimalkan risiko masalah kinerja atau keamanan dan memastikan bahwa plugin berfungsi dengan baik.
6. Memantau dan Mengelola Plugin secara Berkelanjutan
Setelah menginstal dan mengaktifkan plugin di situs WordPress Anda, penting untuk terus memantau dan mengelolanya secara berkelanjutan.
Memastikan Plugin Diperbarui Secara Berkala
- Pembaruan Plugin: Pastikan plugin diperbarui secara berkala untuk memastikan kompatibilitas dengan versi terbaru WordPress dan untuk mendapatkan fitur baru serta perbaikan bug. WordPress akan memberi tahu Anda jika ada pembaruan yang tersedia untuk plugin yang terinstal.
- Auto-Update: Anda dapat mengaktifkan pembaruan otomatis untuk plugin di WordPress. Meskipun ini bisa menghemat waktu, pastikan untuk memonitor pembaruan yang dilakukan untuk memastikan tidak ada masalah yang muncul.
- Pembaruan Manual: Untuk plugin penting atau plugin yang memiliki pengaruh besar terhadap situs Anda, pertimbangkan untuk melakukan pembaruan manual. Ini memungkinkan Anda untuk menguji pembaruan di staging site sebelum diterapkan di situs live.
Baca juga: jasa pembuatan website Depok.
Mengelola Plugin yang Tidak Aktif
- Menghapus Plugin yang Tidak Aktif: Plugin yang tidak digunakan atau tidak aktif sebaiknya dihapus dari situs Anda. Plugin yang tidak aktif masih dapat menimbulkan risiko keamanan atau mempengaruhi kinerja situs.
- Menyimpan Plugin yang Tidak Digunakan: Jika Anda yakin plugin tertentu akan digunakan lagi di masa depan, pastikan plugin tersebut tetap diperbarui dan aman sebelum menyimpannya dalam keadaan tidak aktif.
Mengoptimalkan Jumlah Plugin yang Digunakan
- Minimalkan Jumlah Plugin: Gunakan hanya plugin yang benar-benar diperlukan untuk mengurangi risiko konflik, meningkatkan kecepatan situs, dan meminimalkan kerentanan keamanan.
- Kombinasi Plugin: Beberapa plugin mungkin menawarkan beberapa fitur dalam satu paket. Menggabungkan fungsi ini dalam satu plugin dapat mengurangi jumlah plugin yang perlu Anda instal, yang dapat meningkatkan kinerja situs.
- Audit Plugin Secara Rutin: Lakukan audit plugin secara berkala untuk memastikan bahwa semua plugin yang terinstal masih relevan dan dibutuhkan. Ini juga memberi Anda kesempatan untuk mencari alternatif yang lebih baik atau lebih efisien jika ada.
Memantau Kinerja dan Keamanan Secara Teratur
- Monitoring Kinerja: Gunakan alat monitoring kinerja untuk memantau bagaimana plugin mempengaruhi kecepatan dan stabilitas situs. Alat seperti New Relic atau Query Monitor dapat memberikan wawasan yang lebih dalam tentang penggunaan sumber daya oleh plugin.
- Pemeriksaan Keamanan: Lakukan pemeriksaan keamanan secara teratur untuk memastikan bahwa plugin tidak menimbulkan risiko keamanan. Plugin keamanan seperti Wordfence atau Sucuri dapat membantu dalam mengidentifikasi dan mengatasi masalah keamanan.
Dengan memantau dan mengelola plugin secara berkelanjutan, Anda dapat memastikan bahwa situs WordPress Anda tetap aman, cepat, dan fungsional sesuai kebutuhan.
7. Studi Kasus: Keberhasilan Menggunakan Plugin yang Tepat
Untuk memahami lebih baik bagaimana memilih dan mengelola plugin dapat berdampak positif pada situs WordPress, mari kita lihat beberapa studi kasus di mana pemilihan plugin yang tepat berkontribusi pada keberhasilan situs.
Studi Kasus 1: Mengoptimalkan SEO dengan Plugin Yoast SEO
- Latar Belakang: Sebuah blog yang berbasis di Jakarta ingin meningkatkan visibilitasnya di mesin pencari dan menarik lebih banyak pembaca. Meskipun mereka telah menulis konten yang berkualitas, mereka merasa bahwa SEO mereka masih perlu ditingkatkan.
- Solusi: Blog ini menginstal dan mengkonfigurasi plugin Yoast SEO, yang membantu mereka mengoptimalkan setiap postingan untuk SEO. Dengan fitur seperti analisis kata kunci, meta deskripsi, dan saran internal linking, mereka dapat meningkatkan kualitas SEO on-page mereka. Baca juga: jasa SEO Depok.
- Hasil: Dalam waktu tiga bulan, blog ini melihat peningkatan 40% dalam trafik organik. Plugin Yoast SEO membantu mereka mencapai peringkat yang lebih tinggi di hasil pencarian Google, yang pada gilirannya meningkatkan visibilitas dan pembaca.
Studi Kasus 2: Meningkatkan Kecepatan Situs dengan Plugin Caching
- Latar Belakang: Sebuah situs e-commerce mengalami masalah dengan kecepatan loading halaman, yang menyebabkan penurunan konversi. Mereka mencari solusi untuk meningkatkan kecepatan tanpa harus mengubah hosting.
- Solusi: Situs ini menginstal plugin caching WP Rocket, yang membantu mengurangi waktu loading halaman dengan meng-cache konten dan meminimalkan file CSS dan JavaScript.
- Hasil: Setelah menginstal WP Rocket, kecepatan loading halaman situs meningkat sebesar 50%, dan tingkat konversi juga meningkat sebesar 15%. Plugin caching membantu situs ini memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik, yang pada akhirnya meningkatkan penjualan.
Studi Kasus 3: Mengelola Keamanan dengan Plugin Wordfence
- Latar Belakang: Sebuah situs non-profit yang berfokus pada penggalangan dana online ingin meningkatkan keamanan mereka setelah mengalami beberapa upaya peretasan. Mereka membutuhkan solusi yang kuat untuk melindungi data donatur dan situs mereka.
- Solusi: Situs ini menginstal plugin Wordfence Security, yang menyediakan firewall, pemindaian malware, dan perlindungan brute force attack. Plugin ini juga mengirimkan laporan keamanan rutin dan memberi tahu mereka tentang potensi ancaman.
- Hasil: Dengan Wordfence, situs non-profit ini berhasil mencegah beberapa serangan siber dan melindungi data sensitif mereka. Kepercayaan donatur meningkat, dan mereka dapat terus menjalankan kampanye penggalangan dana tanpa gangguan.
Studi kasus ini menunjukkan bagaimana pemilihan plugin yang tepat dapat berdampak signifikan pada kinerja, keamanan, dan keberhasilan situs WordPress Anda.
Kesimpulan
Memilih plugin yang tepat untuk situs WordPress Anda adalah langkah penting dalam membangun dan mengelola situs web yang sukses. Dengan memahami kebutuhan spesifik situs Anda, melakukan penelitian yang cermat, menguji plugin sebelum implementasi penuh, dan memantau kinerja serta keamanan secara berkelanjutan, Anda dapat memastikan bahwa situs Anda tetap cepat, aman, dan fungsional. Plugin yang tepat dapat memberikan fitur tambahan yang meningkatkan pengalaman pengguna dan membantu Anda mencapai tujuan situs Anda, sementara plugin yang buruk dapat menyebabkan masalah kinerja, keamanan, dan penggunaan yang tidak efisien. Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat membuat keputusan yang lebih baik dalam memilih dan mengelola plugin untuk situs WordPress Anda, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada kesuksesan jangka panjang situs Anda.
Baca juga: Cara Membuat Website Non-Profit yang Profesional.
Jangan lupa untuk mengiklankan website bisnis anda di Google dan jaringan periklanan Google. Karena dengan iklan Google ads maka website bisnis anda akan muncul kepada orang yang tepat. Yaitu orang yang sedang mencari bisnis dan layanan anda di halaman 1 Google. Jangan sampai web kompetitor anda muncul lebih dulu di halaman 1 Google. Pastikan website bisnis anda lebih dulu tayang di halaman 1 Google. Segera promosikan website bisnis anda menggunakan jasa Google ads profesional, terbaik, dan terpercaya. Atau hubungi jasa iklan Google ads untuk mengiklankan website bisnis anda di pencarian Google dan juga jaringan periklanan Google. Kunjungi Jasa Google Ads.